Lintaspasundan news
SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA.(22/11/2024). Ketua Umum Serikat Mahasiswa Salawu, Teni Ramdhani mengatakan bahwa Pilkada serentak tahun 2024 tinggal menghitung hari, tepatnya tanggal 27 November 2024 semua orang yang sudah mempunyai hak memilih akan menggunakan hak pilihannya, namun yang di khawatirkan pada pilkada hari ini jika kita berkaca pada kontestasi Pemilu lalu tanggal 14 Februari 2024 pada prosesnya banyak di warnai dengan isu pelanggaran yang krusial terutama isu netralitas dan praktek money politik.
Menurutjya. Pilkada hari ini khusus di kabupaten Tasikmalaya isu² pada pemilu kemarin akan muncul kembali terutama dalam hal Netralitas dan Money politik yang tidak mendidik"
Meskipun serikat mahasiswa salawu tidak terdaftar secara formal menjadi organisasi pemantau pemilu tapi kami selaku mahasiswa yang berperan sebagai agent of change siap berkomitmen untuk memerangi money politik serunya, ujar Teni.
Bacajuga
https://www.lintaspasundan.com/2024/11/alasan-alasan-yang-dapat-mematahkan.html
Para Calon yang menggunakan praktek uang untuk membeli suara, pada prinsipnya sudah tidak baik. Bagaimana kinerjanya kedepan, mungkin yang akan di utamakan adalah nafsu syahwat politik untuk memperkaya diri sendiri.Teni menambahkan.
Masyarakat hari ini harus segera sadar akan bahaya dari money politik ini terutama dalam kontestasi pilkada yang dipilih adalah gubernur dan bupati yang dimana visi misi dan proker nya akan terasa langsung oleh masyarakat, harusnya masyarakat membaca visi misi dari setiap calon dan menentukan pilihan secara rasional.
Kesimpulannya, Teni Menegaskan :
Apabila praktek money politics terus terjadi dan angkanya bertambah pada pilkada 2024, maka penyelenggaraan pilkada yang di katakan sebagai sebagai pesta demokrasi rakyat pada proses pilkada yang tercermin dalam pemberian suara pemilih dalam bilik suara hanyalah cerminan dari demokrasi elite kapitalis ketika uang adalah faktor penentu di balik termobilisasinya masa pada saat memilih.
IWAN SINGADINATA.
#PUBLIK