Lintaspasundan news com | Kabupaten Sumedang - Menjadi motivasi buat para kicau mania menurut keterangan joki Hendi dalam perawatan nya dia tidak pakai pakan macam macam cuma jangkrik doang yg di kasih
Sehingga burung menjadi paiter alias setabil, burung sudah ada yg menawar dari bogor sampai GK d kasihkan juga oleh yang pemilik burung .14/12025
Tetapi tidak di kasih karna burung masih senang merawatnya menurut hendi burung dari bayi sampai dewasa dia rawat sampai jadi juara 1,bandung
Bacajuga
https://www.lintaspasundan.com/2025/01/jalin-sinergitas-forum-wartawan.html
Memelihara burung, khususnya burung berkicau sudah cukup lama dilakoni banyak warga di seluruh penjuru Indonesia. Banyak juga yang mengungkapkan, memelihara burung sudah menjadi budaya bangsa ini.
Jika dilihat dari pandangan burung sebagai salah satu budaya yang sudah cukup lama ada, ada satu hal lain yang juga banyak dipercaya masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah soal mitos-mitos seputar burung. Dan dari sekian banyak mitos yang beredar, mitos soal kesialan burung yang gagal dijual setelah ditawar adalah salah satunya.
Percaya atau tidak, banyak penghobi burung yang gagal dalam transkasi jual beli, mengalami hal ini. Menurut hendi, penghobi burung berkicau di Petukangan Sumedang , jika burung milik kita ada yang menaksir dan berminat membeli, maka segera putuskan apakah burung itu akan dijual atau tidak. Ia bahkan mengatakan, ada mitos yang menyebut kalau burung tidak jadi dijual, burung akan ketiban sial. Kesialan yang bisa terjadi biasanya burung akan hilang atau terbang dan bisa pula mati.
Teman saya punya burung berkicau yang sering juara saat lomba. Kemudian ada yang berminat dengan burung tersebut. Teman saya pasang harga Kemudian ditawar oleh pembeli tida d kasihkan oleh Hendi
"Itulah mitos dalam jual beli burung. Makanya bagi pehobi yang sudah paham hal ini, saat terjadi transaksi yang stagnan, biasanya mau saja melepas burung jika harga tawar tidak terlalu jauh dari harga banderol awal," tukasnya lagi.
Bacajuga
https://www.lintaspasundan.com/2025/01/ketua-dpc-pwri-kabupaten-tasikmalaya.html
Namun demikian, Hendi mengatakan, ada satu cara yang banyak dipercaya pecinta burung di Indonesia untuk menghindari mitos ini. Ia menyebut, mitos tersebut bisa dipatahkan hanya dengan bulu burung.
"Yah, kalo nggak jadi dijual mending cabut aja bulunya selembar. Biar nggak sial burungnya," ujarnya lagi.
Namun sekali lagi, mitos ini banyak yang percaya, namun banyak pula yang tidak mempercayainya. Semua tergantung pilihan anda pungkasnya .
( Tedi suryana )