Lintaspasundan news com
SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA.(08/02/2025). Hari Pers Nasional akan digelar dan diperingati hari minggu esok pada tanggal (09/02).
Para wartawan diseluruh Negeri, tentunya sangat bahagia dengan kedatangan moment yang sangat dinantikan ini. Namun seiring perjalanan profesi pewarta (kuli tinta) banyak dipermakukan oleh orang-orang yang mengaku-ngaku, seakan wartawan asli, padahal palsu alias bodong alias abal-abal.
Sebuah pengakuan dan pengalaman penulis pernah diperlakukan tak menyenangkan oleh ketua kelompok yang mengaku wartawan sejenis ini, saat itu di dinas PUPR setempat akan melakukan konfirmasi ke Kepala Bidang Jalan & Jembatan Romy Ardara. Namun sebelum masuk ke ruang kerja bidang jalan dan jembatan penulis dicegat dan ditahan oleh mereka, sepertinya geram dengan tindakan yang akan penulis lakukan, penulis saat itu langsung meninggalkan kantor DPUPRTLH.
Bacajuga
https://www.lintaspasundan.com/2025/02/citra-kepolisian-republik-indonesia-ada.html
Keesokan harinya penulis ditanyakan teman sejawat dari Fokus Priangan bernama Iwan Kucir dan Afud, menanyakan kebenaran peristiwa kemarin yang dilakukan ketua kelompok pada penulis, apakah benar penulis dikatain ANJING berkali-kali, kalau jadi mengkonfirmasi Kabid Jalan dan Jembatan Romy. Hal tersehut didengar dan disaksikan oleh Iwan Kucir, Afud dan Wawan disaat berada diruang kerja Kabid Romy.
Peristiwa seperti itu bukan untuk pertama kalinya bagi penulis, pernah ketika penulis mengungkap sertifikat gratis disalah.satu desa yang dimuat di Harian Minggu Suara Rakyat, saat itu sempat viral juga beritanya. Ketua Kelompok berinisial (A) menghampiri penulis dengan mengatakan bahwa penulis bekerja tidak profesional sebagai jurnalis.
Wartawan kawakan berinisial (U), mengatakan pada penulis bahwa ketua kelompok berinisial (A), sejak menjadi wartawan pada tahun 2004 sampai kini TIDAK PERNAH MENULIS APAPUN SEBAGAI WARTAWAN.
IWAN SINGADINATA.
#PUBLIK
