Makna Puasa Ramadhan Untuk Kesehatan Jiwa dan Batin Dari Prespektif Islam & Non Islam"

Lintaspasundan news com 

SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA.(22/02/2025). Bagi Umat Islam *Puasa Ramadhan tidak hanya memiliki makna spiritual, tetapi juga memberikan manfaat besar bagi kesehatan jiwa dan batin. Berikut adalah beberapa manfaatnya:


1. Meningkatkan Kesabaran dan Pengendalian Diri


Puasa mengajarkan seseorang untuk menahan lapar, haus, serta mengendalikan emosi seperti amarah dan nafsu. Ini melatih kesabaran dan ketenangan jiwa.


2. Mengurangi Stres dan Kecemasan


Puasa membantu mengurangi stres dengan meningkatkan fokus pada ibadah dan doa. Aktivitas seperti sholat, dzikir, dan membaca Al-Qur’an juga memberikan efek menenangkan bagi jiwa.


3. Meningkatkan Rasa Syukur dan Empati


Dengan merasakan lapar dan haus, seseorang menjadi lebih sadar akan nikmat yang dimiliki dan lebih peduli terhadap mereka yang kurang beruntung. Ini memperkuat rasa syukur dan empati dalam kehidupan sehari-hari.


4. Menjernihkan Pikiran dan Hati


Menahan diri dari hal-hal negatif seperti bergunjing, berbohong, dan amarah membantu seseorang membersihkan hati dan pikirannya. Ini membuat jiwa lebih damai dan bahagia.


5. Meningkatkan Kedekatan dengan Tuhan


Puasa adalah bentuk ibadah yang mendekatkan seseorang kepada Allah. Dengan lebih banyak beribadah, seseorang merasa lebih tentram dan mendapatkan ketenangan batin.


Dengan menjalankan puasa dengan penuh kesadaran dan keikhlasan, seseorang tidak hanya mendapatkan pahala, tetapi juga kesehatan mental dan ketenangan jiwa yang lebih baik.

Bacajuga

https://www.lintaspasundan.com/2025/02/tiga-orang-siswi-sd-negeri-1.html

Para pakar medis, baik dari kalangan Islam maupun non-Islam, telah banyak meneliti manfaat puasa bagi kesehatan fisik dan mental. Berikut beberapa pendapat mereka:


I. Perspektif Ahli Medis Islam


Banyak dokter Muslim berpendapat bahwa puasa Ramadhan memiliki dampak positif bagi kesehatan secara menyeluruh:


Dr. Zakir Naik (Pakar Kedokteran dan Dai Islam) menyatakan bahwa puasa membantu detoksifikasi tubuh dan meningkatkan kesadaran spiritual, yang berdampak baik pada kesehatan mental dan emosional.


Dr. Ahsanullah Syed (Ahli Kedokteran Islam) mengungkapkan bahwa puasa dapat menurunkan kadar stres, mengendalikan emosi, serta meningkatkan ketenangan dan keseimbangan mental.


II. Perspektif Ahli Medis Non-Islam


Penelitian medis modern juga mendukung manfaat puasa, termasuk yang dilakukan oleh ilmuwan dan dokter dari berbagai belahan dunia:


Dr. Yoshinori Ohsumi (Ahli Biologi Jepang, Pemenang Nobel 2016) menemukan bahwa puasa dapat memicu proses autofagi, yaitu mekanisme pembersihan sel dari zat-zat beracun dan memperbaiki sel yang rusak, yang berkontribusi pada kesehatan tubuh dan otak.


Dr. Mark Mattson (Neuroscientist, Johns Hopkins University, AS) mengungkapkan bahwa puasa dapat meningkatkan fungsi otak, mengurangi risiko Alzheimer, serta meningkatkan produksi hormon yang membantu mengatasi stres dan kecemasan.


Dr. Valter Longo (Ahli Gizi dan Longevity, University of Southern California, AS) menjelaskan bahwa puasa dapat memperbaiki keseimbangan hormon, mengurangi peradangan, serta meningkatkan kesehatan mental dengan mengatur kadar neurotransmitter di otak.


Kesimpulan


Secara umum, baik dalam Islam maupun penelitian medis modern, puasa Ramadhan terbukti bermanfaat tidak hanya untuk kesehatan fisik tetapi juga kesehatan mental dan emosional. Puasa membantu mengurangi stres, meningkatkan fokus dan ketenangan jiwa, serta memperbaiki keseimbangan hormon dan sistem saraf.



Sumber : Dari berbagai literatur & Pustaka pribadi.



IWAN SINGADINATA.

( KONTRIBUTOR BERITA DAERAH )

@ KEMENTRIAN AGAMA(KEMENAG) KABUPATEN TASIKMALAYA

@ HUBUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN TASIKMALAYA

@ MASYARAKAT KABUPATEN TASIKMALAYA

@ PUBLIK

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.